Guru...
Diruang kelas ini pertama kali kukenal sosokmu
Diruang kelas ini nyaring suaramu pertama kali kukenal
Diruang kelas ini tutur kata dan bahasamu yang lembut sungguh membuatku nyaman
Guru...
Engkau bak matahari yang menyinari bumi sepanjang masa
Engkau bak pelita dalam kegelapan
Engkau adalah pahlawan tanpa tanda jasa
Guru....
Ingin kusampaikan terimakasihku padamu
tanpamu apa jadinya aku ??..
novalinda.blogspot.com
Rabu, 04 November 2015
Sabtu, 17 Oktober 2015
poetry imajinasiku
Petualngan
berpetualang yang menjanjikan kebahagiaan
hal-hal bodohpun tak terlewatkan katanya KENAPA TIDAK
naik turun problem,ibarat harga sembako yang mengalami fluktuasi
sampailah pada titik jenuh dan bendera kemunduranpun terkibarkan
coba tebak sobat apa yang terjadi !!!!
(you'r the winner 4 jempol buatmu)
ya,.. hasilnya nihil yang hanya menyisakan kesedihan yang mendalam dan keletihan yang menggerogoti fikiran hingga lumpuh
petualangan yang gagal
petualangan yang mengharukan
petualangan yang bodoh
petualangan oh petualangan yang malang
hal-hal bodohpun tak terlewatkan katanya KENAPA TIDAK
naik turun problem,ibarat harga sembako yang mengalami fluktuasi
sampailah pada titik jenuh dan bendera kemunduranpun terkibarkan
coba tebak sobat apa yang terjadi !!!!
(you'r the winner 4 jempol buatmu)
ya,.. hasilnya nihil yang hanya menyisakan kesedihan yang mendalam dan keletihan yang menggerogoti fikiran hingga lumpuh
petualangan yang gagal
petualangan yang mengharukan
petualangan yang bodoh
petualangan oh petualangan yang malang
Ssst (???)
Dimalam ini hanya ditemani dengan alunan irama jam dinding (tek,tek,tek)
nyanyian sang idola malampun mulai terdengar entah lagu nina bobo apa yang dinyannyikan (?????)
ya... memang sulit dipahami.
pukul 02:58 a.m ya, pukul 02:58 a.m
suasana semakin gelap dan senyap
tirai dalam kesedihan dan kegelisahan mulai tersibak
detik demi detik terus berjalan tak terelokkan..
huff... hanya mampu berkata MATANGGALA'
wahai sang sinar kehangatan cepatlah, cepatlah, dan cepatlah dekap diriku, usir kebekuan ini !!!!
novalinda
nyanyian sang idola malampun mulai terdengar entah lagu nina bobo apa yang dinyannyikan (?????)
ya... memang sulit dipahami.
pukul 02:58 a.m ya, pukul 02:58 a.m
suasana semakin gelap dan senyap
tirai dalam kesedihan dan kegelisahan mulai tersibak
detik demi detik terus berjalan tak terelokkan..
huff... hanya mampu berkata MATANGGALA'
wahai sang sinar kehangatan cepatlah, cepatlah, dan cepatlah dekap diriku, usir kebekuan ini !!!!
novalinda
KLASIFIKASI, GEJALA DAN
PENGENDALIAN HAMA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Hama
tanaman merupakan salah satu faktor pembatas dalam peningkatan produksi pertanian. Dalam
batas tertentu populasi hama dapat menyebabkan penurunan hasil yang akhirnya
dapat menimbulkan
kerugian ekonomis bagi petani. Pengertian hama
dapat didefinisikan sebagai binatang yang merusak tanaman sehingga
mengakibatkan kerugian ekonomi karena menurunkan produksi tanaman baik kualitas
maupun kuantitas. Sedangkan yang tidak dikatakan sebagai hama, jika binatang
tersebut tidak mengakibatkan kerugian secara ekonomis. Dengan demikian tidak
semua binatang dapat berstatus sebagai hama (Harjaka dkk, 2005). Hama
menjadi masalah karena merusak tanaman dengan cara makan, berlindung, atau
bersarang tergantung spesiesnya. Salah satu faktor yang menentukan pentingnya
suatu hama adalah potensi atau kemampuan hama tersebut merusak
tanaman.
Salah satu cara merusak ialah dengan mengambil pakan baik dalam bentuk padat
maupun cair menggunakan alat mulutnya.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan hama ?
2.
Apa gejala yang ditimbulkan
hama,klasifikasi hama dan deskripsi hama serta cara mengendalikan hama?
1.3
Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui tentang hama,
2.
Untuk mengetahui gejala yang ditimbulkan
hama,klasifikasi hama dan deskripsi hama serta cara mengendalikan hama.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Hama
Hama
adalah organisme perusak tanaman pada akar, batang, daun atau bagian tanaman
lainnya sehingga tanaman tidak dapat tumbuh dengan sempurna atau mati
2.2. Klasifikasi, Gejala,
Pengendalian, Gambar atau Deskripsi Hama.
1
Ulat penggerek polong (Etiella zinckenella)
Klasifikasi
Class :
Insecta
Order :
Lepidoptera
Subfamily
: Phycitinae
Genus :
Etiella
Species :
Etiella zinckenella
Deskripsi
Hama ini mempunyai panjang tubuhnya
antara 8-11 mm, panjang sayapnya antara 19-27 mm,sayapnya lebih panjang
daripada abdomen. Perkembangan telurnya antara 4-21 hari , larvanya antara
19-40 hari,sedangkan perkembangan pupanya antara 12-18 hari, umur imago lebih
kurang 20 hari, rata-rata imagonya bertelur antara 100-600 butir telur dan
perkembangannya tergantung pada suhu lingkungan. Ngengat hama ini berwarna
keabu-abuan pada bagian tepi sayap ada pembatas berwarna kuning muda, rentangan
sayapnya antara 24-27 mm. Telur berwarna putih mengilap dan berubah menjadi
kemerah-merahan larvanya berwarna putih kekuningan. Kepala lebih besar dari
pada badan dan berwarna coklat sampai hitam. Penyebaran hama ini dominan pada
daerah tropis.
v Gejala
hama
Gejala
kerusakan tanaman akibat serangan hama ini adalah terdapatnya bintik atau
lubang berwarna cokelat tua pada kulit polong, bekas jalan masuk larva ke dalam
biji. Seringkali, pada lubang bekas gerekan terdapat butir-butir kotoran kering
yang berwarna coklat muda dan terikat benang pintal atau sisa-sisa biji
terbalut benang pintal.
v Pengendalian
·
Mekanis
atau fisik:
Penyiangan dilakukan 2 kali yaitu 20
dan 40 hari setelah tanam dan pengumpulan kepik dewasa ataupun nimfa untuk
dimusnahkan.
·
Biologis
Dapat menggunakan Parasitoid telur,
Trichogrammatoidea bactrae bactrae (Hymenoptera: Trichogrammatidae). Parasitoid
larva, Baeognatha spp.dan Phanerotoma sp. (Hymenoptera: Braconidae )
·
Kimiawi
Menggunakan pestisida apabila
serangan telah melampaui batas ambang kendali.
2.
Kepik Hijau Nezara viridula (hama
penghisap polong)
v
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia (Hewan)
Filum :
Arthropoda (arthropoda)
Kelas :
Insecta (Serangga)
Order :
Hemiptera
Subordo :
Heteroptera
Family :
Pentatomidae
Subfamily
: Pentatominae
Genus :
Nezara
Species :
Nezara viridula
v Deskripsi
Panjang
16 mm, setelah 6 hari telur menetas menjadi nimfa (kepik muda), yang berwarna
hitam bintik putih. Pagi hari berada di atas daun, saat matahari bersinar turun
ke polong, memakan polong dan bertelur. Umur kepik dari telur hingga dewasa
antara 1 sampai 6 bulan. Hama kepik hijau ini pada stadia imago berwarna hijau
polos, kepala berwarna hijau serta pronotumnya berwarna jingga dan kuning
keemasan, kuning kehijauan dengan tiga bintik berwarn hijau dan kuning polos.
Telur diletakkan berkelompok (10-90 butir/kelompok) pada permukaan bawah daun.
Nimfa terdiri dari 5 instar. Instar awal hidup bergerombol di sekitar bekas
telur, kemudian menyebar ,tanaman inangnya yaitu tanaman kedelai, kacang hijau,
kacang tunggak, orok-orok, kacang gede, jagung ,padi dan kapas.
v Gejala
Gejala
serangan hama kepik hijau menyerang polong dan biji menjadi mengempis, polong
gugur, biji menjadi busuk, hingga berwarna hitam. Kulit biji menjadi keriput dan
adanya bercak coklat pada kulit biji. Serangan terhadap polong muda menyebabkan
biji kempis dan seringkali polong gugur
sedangkan serangan yang terjadi pada fase pengisian biji menyebabkan
biji menghitam dan busuk.
v Pengendalian
·
Mekanis
atau fisik
Pengendalian hama perusak polong
dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain: Menanam varietas unggul
seperti: varietas wilis, varietas Orba (1974),varietas Galunggung (1981),
Varietas Guntur (1982), dan varietas Lokon (1982) dan penanaman seremtak dilakukan.
·
Biologis
Pengendalian dapat menggunakan
Parasitoid telur: Ooencyrtus malayensis Ferriere (Hymenoptera: Encyrtidae),
Trissolcus basalis.
·
Kimiawi
Pengendalian dapat menggunakan
pestisida apabila serangan telah melampaui batas ambang kendali.
3.
Hama kumbang-kumbangan (Epilachana
Soyae)
v
Klasifikasi
Kingdom :
animalia
Filum :
Arthropoda
Kelas :
Insecta
Ordo :
Coleoptera
Family :
Cocynelidae
Genus :
Epilachna
Species :
Epilachna soyae
v Deskripsi
Kumbang
berwarna merah dan larvanya yang berbulu duri, pemakan daun dan merusak bunga.
Bentuk sayapnya keras dan ada yang lunak,tipe mulutnya menggiggit mengunyah
siklus hidup telur kumbang ini diletakkan dibawah permukaan daun secara
berkelompok, lamanya telur antara 4-5 hari, sedangkan larvanya kurang lebih
antara 16 hari. Tanaman inangnya seperti tanaman kacang- kacangan contohnya
tanaman kedelai.
v Gejala
Pada hama kumbang ini serangannya
yaitu memakan daun tetapi masih ada lapisan daun yang tertinggal seperti tulang
daun hingga daun menjadi transparan.Menyerang tanaman berjaringan lunak dan
lebih menyukai pada bagian ujung pucuk daun.
v Pengendalian
·
Mekanis
atau fisik
Pengendalian hama ini dapat dilakukan
dengan cara mengambil hama dan membunuhnya langsung.
·
Biologis
Dapat mengendalikan kumbang dengan
menggunakan musuh alami seperti semut.
·
Kimiawi
Pengendalian secara kimiawi dengan
insektisida
4.
Ulat Jengkal (Green Semilooper)
v
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Arthropoda
Class :
Insecta
Order :
Lepidoptera
Family :
Noctuidae
Genus :
Plusia
Spesies :
plusia chalcites
v Deskripsi
Panjang
ulat sekitar 2 cm, jika bejalan ulat melengkung seperti orang mengukur panjang
dengan jengkal panjang tangan. Ulat yang masih muda berwarna bening. Sementara
itu ulat dewasa berwarna hijau seperti daun tembakau dengan garis samping
berwarna lebih muda. Badannya mengecil dari belakang ke kepala. Kepalanya dapat
berukuran kecil. Hama ini memiliki ciri-ciri: berukuran 1.5-2.0mm menekan
pencemaran warna hitam mengkilat Pengendalian secara kultur satu ekor betina
dapat Berkembang biak cepat menghasilkan telur 100-300 butir selama perode dua
minggu Bentuk telur lalat kacang adalah lonjong, panjang 0.28-0.36 lebar
0.12-0.20mm, berwarna putih. Jenis ulat jengkal ini sering menyerang kedelai,
tomat, buncis, kacang- kacangan dan kentang. Warnanya hijau dan makannya
serakah.
v Gejala
Gejala
kerusakan akibat serangan ulat jengkal adalah kerusakan daun dari arah pinggir.
Serangan berat mengakibatkan kerusakan daun hingga hanya tersisa tulang-tulang
daun. Serangan larva, instar muda,menyebabkan bercak- bercak putih karena yang
tinggal hanya epidermis dan tulang daunnya. Sebagian larva yang lebih besar
dapat menyebabkan daun terserang habis.
v Pengendalian
·
Mekanis
atau fisik
Pengendalian secara mekanis dengan
sanitasi lahan dari gulma sebelum penanaman maupun setelah penanaman, atau
bagian tanaman yang terkena hama tersebut dapat diambil secara langsung,
dipijit dan dimatikan.
·
Biologis
Pengendalian secara biologis antara
lain: penggunaan parasitoid Trichogrammatoidea, Pergiliran tanaman,
Insektisidabactrae-bactrae yaitu penggunaan Nuclear (Spodotera lituraF)
Polyhidrosis Virus (NPV) untuk ulat grayak Spo-dopteralitura(SlNPV).
·
Kimiawi
Pengendalian dapat menggunakan
pestisida apabila serangan telah melampaui batas ambang kendali.
5.
Wereng coklat
v Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum
: Arthropoda
Kelas
: Insecta
Ordo
: Hemiptera
Famili
: Delphacidae
Genus
: Nilaparvata
Spesies :
Nilaparvata lugens (wereng coklat)
v Deskripsi
Hama wereng batang coklat hidup pada
pangkal batang padi. Binatang ini mempunyai siklus hidup antara 3-4 minggu yang
dimulai dari telur (selama 7-10 hari), Nimfa (8-17 hari) dan Imago (18-28
hari). Saat menjadi nimfa dan imago inilah wereng batang coklat menghisap
cairan dari batang padi.
v Gejala
Gejala yang terlihat pada tanaman berupa
kelayuan dan menguningnya daun, mulai dari daun tua kemudian meluas dengan
cepat ke seluruh bagian tanaman, sehingga akhirnya tanaman menjadi mati. Dalam
keadaan populasi tinggi dapat mengakibatkan matinya tanaman dalam satu
hamparan.. Gejala yang ditunjukkan yaitu tanaman padi menjadi kuning dan kering
dengan cepat (berwarna kecoklatan seperti terbakar). Kondisi tersebut dikenal
dengan istilah 'hopperburn'. Wereng coklat dapat merusak tanaman padi secara
langsung yaitu dengan cara menghisap cairan sel tanaman, dan juga dapat menjadi
vektor virus penyebab penyakit kerdil rumput (grassy stunt) tipe 1 dan 2 serta
kerdil hampa (ragged stunt).
v Pengendalian
·
Mekanis
atau fisik
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara
menanam tanaman yang tahan hama.
·
Biologis
Capung
kecil atau kinjeng dom (Agriocnemis spp.), Kumbang stacfilinea
(Paederus fuscipes), laba-laba serigala (Pardosa pseudoannulata)
·
Kimiawi
Dapat menggunakan penggunaan pestisida
berbahan alami, dalam hal ini tembakau (Nicotiana sp, L) rendah bahaya, ramah
lingkungan, selain itu hemat biaya dibandingkan insektisida kimia pemberantas
wereng.
6.
Hama Belalang (Locusta migratoria)
v
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Philum :
Arthropoda
Class
:Insecta
Ordo
: Orthoptera
Family
: Acriididae
Genus
: Valanga
Spesies
: Valanga nigricornis (belalang kayu)
v Deskripsi
Belalang betina mampu menghasilkan telur sekitar 270 butir.
Telur berwarna keputih-putihan dan berbentuk buah pisang, tersusun rapi sekitar
10 cm di bawah permukaan tanah. Menurut BPOPT (2000), telur akan menetas
setelah 17 hari. Imago betina yang berwarna coklat kekuningan siap meletakkan
telur setelah 5-20 hari, tergantung temperatur. Seekor betina mampu menghasilkan
6-7 kantong telur dalam tanah dengan jumlah telur 40 butir per kantong. Imago
betina hanya membutuhkan satu ka li kawin untuk meletakkan telur-telurnya dalam
kantong-kantong tersebut. Imago jantan yang berwarna kuning mengkilap
berkembang lebih cepat dibandingkan dengan betina. Lama hidup dewasa adalah 11
hari.Tanaman yang paling disukai belalang kembara adalah kelompok Graminae
yaitu padi, jagung, sorgum, tebu, alang-alang, gelagah, dan ber bagai jenis
rumput. Selain itu, belalang juga menyukai daun kelapa, bambu, kacang tanah, petsai,
sawi, dan kubis daun.
v Gejala
Gejala serangan belalang tidak spesifik, bergantung pada tipe tanaman yang diserang dan tingkat populasi. Daun biasanya bagian pertama yang diserang.
Hampir keseluruhan daun habis termasuk tulang daun, jika serangannya parah.Spesies ini dapat pula memakan batang dan tongkol jagung jika populasinya sangat tinggi dengan sumber makanan terbatas.
Gejala serangan belalang tidak spesifik, bergantung pada tipe tanaman yang diserang dan tingkat populasi. Daun biasanya bagian pertama yang diserang.
Hampir keseluruhan daun habis termasuk tulang daun, jika serangannya parah.Spesies ini dapat pula memakan batang dan tongkol jagung jika populasinya sangat tinggi dengan sumber makanan terbatas.
v Pengendalian
·
Mekanis
Telur belalang didalam tanah
diambil, demikian juga nimfa yang ada diberikan kepada ayam.
·
Biologis
Pengendalian secara biologis
dilakukan dengan merawat kumbang endol yang lawanya sebagai parasite telur
belalang.
·
Kimiawi
Pengendalian
scara kimiawi dapat dilakukan dengan menyemprotkan phosdrin, diazinon, basudin,
dan insektisida lainnya.
7.
Walang sangit (Leptocorixa
acuta)
v
Klasifikasi
Kingdom: Animalia
Philum: Arthropoda
Class:Insecta
Ordo: Hemiptera
Family: Alydidae
Genus: Leptocorixa
Spesies: Leptocorixa acuta
(walang sangit)
v Deskripsi
Walang sangit (Leptocorisa oratorius)
secara umum morfologi tersusun dari antenna, caput, toraks, abdomen, tungkai
depan, tungkai belakang, sayap depan dan sayap belakang. Serangga ini memiliki
sayap depan yang keras, tebal dan tanpa vena. Sayap belakang bertipe membranus
dan terlipat dibawah sayap dengan saat serangga istirahat. Tipe alat mulut
yaitu penggigit-pengunyah dengan kemampuan mandibular berkembang dengan baik.
Pada beberapa jenis, khususnya dari suku Curculionadae alat mulutnya terbentuk
moncong yang terbentuk di depan kepala (Sudarmo, 2000).
v Gejala
Walang sangit menghisap cairan tanaman dari
tangkai bunga (paniculae) dan juga menghisap butir-butir padi yang masih
cair, sehingga menyebabkan tanaman kekurangan hara dan menguning
(klorosis), kulit biji akan berwarna kehitam-hitaman, dan perlahan-lahan
melemah.
v Pengendalian
·
Mekanis/fisik
Pengendalian secara mekanis/fisik dapat dilakukan :
Penanaman secara
serentak, membersihkan sawah dari segala macam rumput yang tumbuh disekitar
sawah agar tidak menjadi tempat berkembang biak bagi walang sangit, menangkap
walang sangit pada pagi hari dengan jaring penangkap.
·
Biologis
Pengendalian Biologis dapat dilakukan dengan cara melepaskan
predator alami seperti laba-laba dan menanam jamur yang dapat menginfeksi
walang sangit.
pengendalian kimia.
pengendalian kimia.
·
Kimiawi
Pengendalian kimia dapat dilakukan dengan cara menggunakan
insektisida.
8.
Ulat grayak( Spodopera litura)
v Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Divisio : Arthropoda
Ordo :
Lepidoptera
Famili : Noctuidae
Genus : Spodoptera
Spesies : Spodoptera litura
v Deskripsi
Serangga dewasa dari jenis Leucania
Separata memiliki ukuran panjang bentangan sayap depan antara 45 - 50 mm dengan
warna bervariasi antara merah bata sampai coklat. Serangga ini berumur 3 - 7
hari dan untuk seekor serangga betina ini dapat bertelur sebanyak 80 - 230
butir.
Serangga dewasa jenis Spodoptera litura, memiliki ukuran
panjang badan 20 - 25 mm, berumur 5 - 10 hari dan untuk seekor serangga betina
jenis ini dapat bertelur 1.500 butir dalam kelompok-kelompok 300 butir.
Serangga ini sangat aktif pada malam hari, sementara pada siang hari serangga
dewasa ini diam ditempat yang gelap dan bersembunyi. Serangga ini memiliki
telur dengan bentuk bulat. Telur dari serangga Leucania separata susunannya diletakkan
dalam 2 barisan dalam gulungan daun atau pada pangkal daun permukaan sebelah
bawah, dengan ukuran 0,5 x 0,45 mm, berwarna putih abu-abu dan berubah menjadi
kuning sebelum menetas. Sedangkan serangga Spodoptera F susunan telurnya
diletakkan dalam kelompok tiap kelompok tersusun oleh 2 - 3 lapisan telur, dan
kelompok telur tertutup oleh bulu-bulu pendek berwarna coklat kekuningan dengan
umur telur 3 - 4 hari. Larva Leucania separata memiliki jumlah instar 6
dengan ukuran instar 1 panjang 1,8 mm dan instar 6 panjang 30 - 35 mm berwarna
hijau sampai merah jambu dan berumur 14 - 22 hari. Pada bagian punggungnya
terdapat 4 garis berwarna hitam yang membujur sepanjang badan.
v Gejala
Daun bolong-bolong pertanda serangan
ulat grayak kalau dibiarkan tanaman bias gundul atau tinggal tulang daun saja
juga dapat memakan buah hingga berlubang hingga akibatnya cabe tidak laku
dijual.
v Pengendalian
·
Mekanis
atau fisik
Mengumpulkan telur dan ulat-ulat
langsung membunuhnya, menjaga kebersihan kebun dan sisa tanaman yang menjadi
tempat persembunyian hama dan pergiliran tanaman, dan memasang perangkap.
·
Biologis
Secara biologis yaitu dengan memanfaatkan musuh alami
diantaranya:
Predator:Lycosa,pseudoannnulata,(Araceae),Paederusfuscipes
(Coleoptera),Euburellia stali (Dermaptera),Eocantheocona furcellata
(Hemiptera).
·
Kimiawi
Penyemprotan
insektisisda yang mangkus dan sangkil seperti Hostathion 40EC 2 cc/lt atau
Orthene 75 SP 1 gr/lt. dapat pula dengan menggunakan pestisida yang lain,
misalnya Azodrin, Curracron 500 EC, Exalux 25 EC, dan lain-lain.
9.
Lalat
Buah (Drosophila melanogaster)
v
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Phyllum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Drosophilidae
Genus : Drosophila
Spesies : Drosophila melanogaster
Phyllum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Drosophilidae
Genus : Drosophila
Spesies : Drosophila melanogaster
v Deskripsi
Drosophila melanogaster mempunyai panjang tubuh sekitar 3 sampai 4 mm, tubuhnya berwarna kuning kecoklatan. Telur Drosophila berbentuk benda kecil bulat panjang dan biasanya diletakkan di permukaan makanan. Betina dewasa mulai bertelur pada hari kedua setelah menjadi lalat dewasa dan meningkat hingga seminggu sampai betina meletakkan 50-75 telur p erhari dan mungkin maksimum 400-500 buah dalam 10 hariPada ujung anterior terdapat mikrophyle, tempat spermatozoa masuk ke dalam telur. Walaupun banyak sperma yang masuk ke dalam mikrophyle tapi hanya satu yang dapat berfertilisasi dengan pronuleus betina dan yang lainnya segera berabsorpsi dalam perkembangan jaringan embrio.
Drosophila melanogaster mempunyai panjang tubuh sekitar 3 sampai 4 mm, tubuhnya berwarna kuning kecoklatan. Telur Drosophila berbentuk benda kecil bulat panjang dan biasanya diletakkan di permukaan makanan. Betina dewasa mulai bertelur pada hari kedua setelah menjadi lalat dewasa dan meningkat hingga seminggu sampai betina meletakkan 50-75 telur p erhari dan mungkin maksimum 400-500 buah dalam 10 hariPada ujung anterior terdapat mikrophyle, tempat spermatozoa masuk ke dalam telur. Walaupun banyak sperma yang masuk ke dalam mikrophyle tapi hanya satu yang dapat berfertilisasi dengan pronuleus betina dan yang lainnya segera berabsorpsi dalam perkembangan jaringan embrio.
v Gejala
Lalat ini menusuk pangkal buah cabe yang terlihat ada bintik
hitam kecil bekas tusukan lalat buah untuk memasukkan telur, buah yang
terserang akan menjadi bercak-bercak bulat, kemudian membusuk, dan berlubang.
Setelah telur menetas jadi larva(belatung) dan hidup di dalam buah sampai buah
rontok dan mmbusuk larva akan keluar ketanah dan seminggu kemudian berubah
menjadi lalat muda.
v Pengendalian
·
Mekanis
atau fisik
Melakukan
pergiliran tanaman untuk memutus rantai perkembangan lalat, kumpulkan semua
buah cabai yang terserang dan musnahkan.
·
Biologis
Tanaman aromatik
yakni tanaman yang mampu mengeluarkan aroma, bisa juga digunakan untuk
mengendalikan lalat buah. Di antaranya jenis selasih/ kemangi(Ocimum), yaitu
O.minimum, O.tenuiflorum, O.sanctum dan lainnya. Selain tanaman selasih ada
juga tanaman lain, yaitu Melaleuca bracteata / kayu putih dan tanaman yang
bersifat sinergis (meningkatkan efektifitas atraktan), seperti pala (Myristica
fragans). Semua tanaman ini mengandung bahan aktif yang disukai oleh lalat
buah, yaitu Methyl eugenol, dengan
kadar yang berbeda.
kadar yang berbeda.
·
Kimiawi
Pengendalian secara kimia dapat dilakukan dengan
penyemprotan Buldok, Lannate, Tamaron, Curacron 500 EC.
10. Anjing
tanah atau orong-orong
v
Klasifikasi
Kingdom: Animalia
Philum: Arthropoda
Class:Insecta
Ordo:Orthoptera
Family: Gyllotalpidae
Genus: Gryllotalpha
Spesies: Gryllotalpha Africana
v Deskripsi
Anjing tanah adalah serangga berukuran
sedang, berwarna coklat terang hingga gelap, memiliki kulit pelindung yang
tebal yang hidup di dalam tanah, dengan sepasang tungkai depan termodifikasi berbentuk cangkul untuk menggali tanah dan berenang. Berbeda dengan serangga pada
umumnya, orong-orong mengandalkan hidupnya pada sepasang "sekop pengeruk
tanah" yang ia miliki. Yang disebut dengan "sekop" ini adalah bagian
tubuh yang terbentuk dari sepasang kaki pertamanya. Bentuk kaki ini pipih dan
besar, sementara pada ujungnya terdapat gigi gepeng yang runcing. Karena
bentuknya itulah maka kaki tersebut disebut sebagai kaki penggali
orong-orong atau anjing tanah merupakan hewan nokturnal yang beraktifitas di
malam hari..
v Gejala
Stadia tanaman rentan terhadap serangan hama ini
adalah fase pembibitan sampai anakan. Benih di pembibitan juga dapat
dimakannya. Orong-orong merusak akar muda dengan cara memotong tanaman padi di
pangkal batang yang berada di bawah tanah. Tanaman padi muda yang diserangnya
mati sehingga terlihat adanya spot-spot kosong di sawah.
v Pengendalian
·
Mekanis
atau fisik
Pengendalian hama orong-orong untuk
budidaya ini dilakukan dengan penggenangan sawah 3-4 hari untuk membunuh telur
orong-orong di tanah. Penggunaan umpan sekam dicampur insektisida
berbahan aktif
metomil dan ,
memakai lampu untuk menangkapnya,
·
Biologis
Pemanfaatan musuh alami seperti predator Chlaenius, Labidura riparia, parasitoid Neothrombium gryllotalpae , dan pathogen
serangga Beauveria bassiana, Paecilomyces
sp.
·
Kimiawi
Dapat menggunakan racun serangga seperti
Dipterex
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Salah satu kendala yang ditemukan dalam pembudidayaan
tanaman adalah hama yang menyerang. Adapun hama dalam makalah ini adalah Ulat
penggerek polong, Kepik hijau, Hama
kumbang-kumbangan, Ulat Jengkal, Wereng coklat, Hama
Belalang, Walang sangit, Ulat grayak, Lalat
Buah, Anjing tanah atau orong-orong.
Gejala yaitu tipe
kerusakan yang disebabkan karena adanya aktivitas hama tertentu atau setiap
bentuk penyimpangan fisiologis tanaman sebagai akibat aktivitas atau serangan
OPT.
Beberapa gejala serangan hama pada tanaman yaitu:
1. Daun berlobang, disebabkan oleh hama belalang yang memiliki tipe alat mulut penggigit pengunyah. Gejala kerusakannya daun menjadi berlobang.
2. Bulir padi kepipis, disebabkan oleh hama walang sangit yang memiliki tipe alat mulut pencucuk pengisap. Gejala kerusakannya bulir padi menjadi hampa/tidak berisi dan kempes.
3. Batang digerek, disebabkan oleh hama penggerek batang yang memiliki tipe alat mulut penggerek. Gejala kerusakannya terdapat lobang gerek pada permukaan batang dan bagian tengah batang akan terdapat warna hitam memanjang dll.
Beberapa gejala serangan hama pada tanaman yaitu:
1. Daun berlobang, disebabkan oleh hama belalang yang memiliki tipe alat mulut penggigit pengunyah. Gejala kerusakannya daun menjadi berlobang.
2. Bulir padi kepipis, disebabkan oleh hama walang sangit yang memiliki tipe alat mulut pencucuk pengisap. Gejala kerusakannya bulir padi menjadi hampa/tidak berisi dan kempes.
3. Batang digerek, disebabkan oleh hama penggerek batang yang memiliki tipe alat mulut penggerek. Gejala kerusakannya terdapat lobang gerek pada permukaan batang dan bagian tengah batang akan terdapat warna hitam memanjang dll.
3.2
Saran
Saran
untuk kita semua agar lebih memperhatikan jenis hama yang menyerang tanaman
yang kita budidayakan agar, musuh alami tidak mati dan terutama pelajarilah
terlebih dahulu bagaimana cara mengaplikasikan (penyemprotan) khusunya yang
berbahan kimia, karena hal tersebut merupakan salah satu faktor yang
terpenting.
DAFTAR
PUSTAKA
Dahelmi. 2008. Pengaruh Ekstrak Nimba (Azadirachta Indica A. Juss) terhadap
Aktivitas Makan Belalang Valanga Nigricornis Burm.
Kalshoven, L.G.E. 1981. Pest of Crops in Indonesia. PT Ichtiar Baru, Jakarta
Pracaya. 1993. Hama dan penyakit tanaman. Panebar Swadaya. Jakarta. 417 p.
Kalshoven, L.G.E. 1981. Pest of Crops in Indonesia. PT Ichtiar Baru, Jakarta
Pracaya. 1993. Hama dan penyakit tanaman. Panebar Swadaya. Jakarta. 417 p.
·
Sudarmo, S. 2000. Tembakau. Pengendalian Hama dan Penyakit. Yogyakarta.
Kanisius.
·
Badan Pendidikan dan Latihan Pertanian. 1991. Budidaya dan Pengolahan Hasil
Kedele. Jakarta: Departemen Pertanian.
·
Pitojo,Setio.2008.Seri Penangkaran: Benih Buncis.Yogyakarta: Kanisius
http://www.google.co.id/images?kutu+daun
Langganan:
Komentar (Atom)